Rabu, 29 Agustus 2007

"LIFE IS ABOUT CHOICE"


Pada dasarnya kita itu sudah diberikan sebuah pilihan yang nggak bisa kita tolak. Yaitu, Pilihan untuk dilahrikan di dunia ini, serta menjadi seorang anak, kakan/adik, suami, ayah, serta teman dari manusia lain. We can't deny that, rite?

Saya inget perkataan orang tua (maaf papa dan mama) whic i chose to deny!

"Jauhin diri dari hal-hal yang negatif!"

To be honest, i want to listen what my parent say! Tapi pada kenyataannya, ngejauhin diri dari hal-hal yang negatif hanya ternjadi sekali-sekali. Ini sendiri dikarenakan saya yang memilih agar hal (negatif) tersebut terjadi.

Sebenernya keutusan untuk melakukan hal negatif terjadi karena menurut (lagi-lagi persepsi) saya hal negatif isn't so bad! But, if you chose to do that negative thing, there's a lot of consecuency wait ahead you and (again!) you can't deny it!

I've been through that concequency! And seriously, when you must walking by that 'concequency', that was the time you will know why a lot of people say,

"Life SUcKS!"

(
Nggak percaya? Cobain aja! tapi gue nggak maksa lho! Cos, u must chosee first before you do it!)

PERCEPTION....

Indonesia, Jakarta khususnya merupakan suatu daerah yang sangat padat oleh komunitas yang terbagi lagi menjadi banyak komuditi.

Entah apa yang terjadi di masa lampau, Jakarta sendiri adalah sebuah kota dimana (sekarang ini) menjadi ucuan referensi oleh kota-kota kecil lainnya di Indonesia. Baik dari segi positif maupun negatif. Nggak heran kadang manusia (Khususnya di Jakarta) agak susah untuk ditebak!

Basicly, manusia itu adalah makhluk yang misterius! Karena misterius, secara tidak langsung akan susah ditebak pemikirannya atau pemahamannya akan sesuatu hal. Nggak heran memang! Lantaran setiap manusia (sepertinya) mempunyai persepsi (pandangan) yang berbeda satu antara lainnya.

Contoh yang paling sering ditemui adalah pada saat beberapa orang politik sedang adu argumen di sebuah talkshow salah satu televisi swasta. Pada acara itu jelas sekali terlihat
persepsi yang (sering kali) tidak bisa dicerna dengan baik oleh otak yang kita miliki. Entah karena persesi kita berbeda atau karena alasan lain, only god know it!

Contoh persepsi yang (belum lama ini) saya temui adalah sebuah perkataan teman. Kebetulan pada saat itu saya sedang diledekin karena gagal mendapatkan seseorang (yang kebetulan) wanita untuk dijadikan 'pujaan hati'. Hiya....

Menurut dia,
"Jodoh itu Tuhan ada yang atur! Mungkin tuhan udanh ngatur kalau lo nggak jodoh sama dia!"

Anggapan tersebut nggak salah! Karena based on his perception. Tai buat saya, Tuhan itu bukan mengatur. Namun hanya mengarahkan, dan kita sebagai umatnya yang menjalankan.

Kenapa? Karena pada dasarnya manusialah yang menentukan apa yang akan terjadi ada dirinya. Neither itu jodoh, kematian, rezeki, dll. Namun, 'itu semua' tergantung dari bagaimana manusia itu sendiri memandang suatu 'hal' sehingga tercipta sebuah persepsi dan (biasanya) diajdikan jadi diri sehingga muncul sebuah pendirian yang dijadikan pedoman dalam menjalani hidupnya. Dan tentunya dalam menjalani hidup, manusia akan dihadapkan pada banyak pilihan.

This is because, (baca judul blog di atas!)

Kamis, 16 Agustus 2007

SAYA BUKAN PKI!!

Kalau boleh agak sedikit konvensional serta nyentrik, menurut gue makna dari kata sosial adalah sebuah metamorfosa sebuah kata yang cenderung merepresentasikan perilaku dari seseorang (tentunya manusia) terhadap manusia serta hal lainnya. Biasanya perilakunya berbau hal-hal yang positif.

Entah anggaan itu bener atau nggak, gue nggak ngerti. But today, everyone use some social issuee just to get some complacement or maybe some (stupid) image which capture and show he/she was a good, and also wise guy. Jadi tampaknya makna dari kata 'sosial' udah nggak penting!

Nggak penting karena gue dikagetkan oleh sesuatu berita dari salah satu koran ibukota. sewaktu melihat headlinenya, bukan perasaan kaget lagi yang datang! Tapi heran sekaligus kasian! Cos, what a smuck who dare do that!

Di headlinenya tertulis:

"MEMBERI SEDEKAH KEPADA PENGEMIS AKAN DIKENAKAN SANGSI"

Edan! Dunia Jakarta yang sangat urban ini memang sudah ilang akal sehatnya. Hilang akal sehat karena (konon) orang yang membuat peraturan tersebut bisa punya kuasa (sehingga bisa membuat peraturan tersebut) karena bantuan serta belas kasihan dari para pengemis yang (tampaknya) setuju (serta terpaksa) untuk memilihnya menjadi wakil di pemerintahan.

Tapi, berhubung 'orang tersebut' udah enak duduk di kursi empuknya (yang konon lebih empuk daripada sirloin steak australia) makanya 'Orang itu' jadi lupa sama janji mereka. Yah! berhubung simpati orang kecil sudah tidak dibutuhkan makanya secara perlahan mulai disingkirkan secara pelan-pelan.

Yang kena imbasnya tentunya orang biasa yang taat akan peraturan pemerintah namun taat juga dengan peraturan tuhan. Nah! tuhan menyarankan agar kita selalu berbagi. Bahkan (di agama saya) ada sebuah hadist (*correct me if i wrong!) mengatakan sedekah itu dianjurkan diberikan kepada kaum duafa. Nah! Bingung kan! Mau ikut peraturan yang diberikan oleh tuhan atau yang dikeluarkan pemerintah!??

Fuih.... susah memang hidup di kota yang sangat megametropolis seperti Jakarta ini. Masa mau bersosialisasi aja ribet!

(Tapi berhubung gue lebih percaya sama tuhan (meskipun masih kafir) dan diri sendiri dibandingkan pemerintah. Gue lebih memilih untuk tidak menggubris aturan tersebut! Soalnya saya bukan PKI, bos!)

Senin, 13 Agustus 2007

SHARE to other = to GIVE and NOT always TAKING = SACRIFICE (part 2/habis)

Terakhir itu ngomongin tentang ngayal. Buat gue, ngayal itu asik. Asik, karena gue bisa ngayal jadi seorang pemain band yang sedang manggung di konser rollingstone di London. Dan band gue jadi pembukannya. Nah, kebetulan posisi gue waktu itu gitaris sekaligus vocalis. My grupies yell at me, shout my name, then saying I LOVE YOU Rendy....

Whua,,,, Mantap dah pokoknya! Sayang, cuma bisa ngayal dan nggak nyata.. Arrgh...!!

Enough for ngayal-menghayal! Balik lagi ke cerita awal :

Jadi ceritanya gini,,,, temen gue yang tiba-tiba dateng ke rumah, sayang banget sama mantannya yang satu ini. Padahal, gue denger dari ceritanya, dia itu bukan sekali-dua kali diselingkuhin. Udah sampe 4 kali, cing!

Dia sebenernya salah satu orang yang setia. Gue itu sama dia lumayan tahu lah. malahan kita punya slogan: "Dedikasi itu lebih mahal dibandingkan uang"

Kalau dia stress, sebenernya wajar....
Soalnya, mantannya ini masuk kategori cewek favorit buat dia. Udah dari lama dia ngincer cewek ini. Gue sendiri pernah jadi nyamuk waktu nemenin dia maen ke rumah ceweknya. Dan ajaibnya, tiap hari pasangan ini selalu nempel. Gue rasa pake lem kayaknya.

Entah kenapa, setelah sekian lama ngilang (karena sibuk pacaran), tiba-tiba dia dateng ke rumah gue. Bukan untuk silaturahmi atau sekedar berkunjung, tapi sebagai tempat sampah curhatan dia. Tapi kalau dia udah minta pendumahan komplex yang sangat penuh dengan rumah, pendapat juga begitu. Kalau rumah itukan milik pribadi atau bersama
Gue paling nggak bisa memberikan sebuah pendapat atau nasihat tentang persoalan pribadi seseorang. Apalagi masalah percintaan. Aduh! Nyerah.....!

Tapi, gue cuma bisa ngasih satu pendapat. Yaitu : (LIHAT JUDUL tulisannya!) hehehehe....

SHARE to other = to GIVE and NOT always TAKING = SACRIFICE (part 1)

"Life sucks," celetukan itu yang keluar dari mulut seorang teman yang udah dua malem minggu berturut-turut bareng sama saya.

Jadi, ceritanya temen gue itu lagi stress, lantaran ceweknya selingkuh, dan nggak punya gebetan. Nah, kalau diselingkuhin dan selingkuh mungkin lazim terjadi pada manusia, tapi nggak buat dia. Karena dia merasa dirinya agak special, seperti martabak manis isi pisang keju.

Awalnya, ada telepon masuk di handphone warna kuning pucat dan rada buluk yang kebetulan punya saya. Setelah diangkat, terdengar orang berbicara, dengan nada yang agak lesu dan sendu namun binggu layaknya orang yang sedang mabok,

"Ren... gua ke rumah loe yaah?"
"Gue bingung mau kemana, setengah jam lagi sampe!"

Rada bingung, Gw jawab aja, "Ok! gue dirumah kok!"

(30 menit kemudian)

"Rendy.... Ada temennya dateng!"
"Suruh masuk aja, bi...," jawab saya..

Nggak lama muncul sesosok laki-laki yang mukanya pucet, lemah lesu, dan mata moker!

"Mabok lo, nyet?," Tanya saya.
"Iye! pusing gue! cewek gue selingkuh lagi. bisa nge-baks gak di sini," tanya dia sambil mengeluarkan sebuah bungkusan sebesar i-pod nano.
"Di kamar gue jangan! Di atep aja sana, tapi gue nggak nemenin yah. Males..."
"Yaudah!," jawab dia cepat.

Udah sekitar 30 menit, temen gue nggak turun-turun dari atep. Di pikiran gue, jangan-jangan dia jatoh atau gantung diri lagi. Wah! Kacau....! Tanpa pikir-pikir dan berasumsi macem-macem, Langsung aja gue jalan ke genteng.

Dan ternyata, temen gue lagi nangis sambil ngisep cimeng yang menurut pengakuannya, dia beli di bandar bernama Bang Kucir, jagoan pancoran. Kacau!

Rumah saya waktu itu lagi sepi. Takut teman saya kenapa-kenapa, saya temenin dia nongkrong di atep rumah yang berdebu, dihuni oleh kecoa, nyamuk, lalet, sampe kucing yang lagi doyan nyusuin lima anaknya yang baru lahir minggu lalu, dan bareng makhluk manusia yang lagi nyimeng! Shittt!!!

Di atep rumah sebenernya nggak ada apa-apa. Hanya ada sebuah space kecil yang pada pagi hari biasa digunakan sebagai tempat jemur pakaian oleh bibi (asisten rumah tangga). Sedangkan pada malem hari, space tersebut lebih sering digunakan saya untuk menyegarkan otak.

Biasanya saya suka membawa sebuah kasur lipat ke atep, lalu menggelarnya, dan tidur-tiduran diatasnya sambil dengerin musik, dan ngayal. Hehehe....!

Kelar men-set kasur di posisi yang pas, saya mulai merebahkan badan yang kalau bisa teriak dia bakal ngomong,

"Sial lo! Gue udah rusak total nih! Tiap hari kerjaannya maen mulu, dan sekarang bukannya tidur, malah ngayal yang ngak jelas di atep rumah! Cape, nyet!" (Kayak iklan apa yah? oh, iya.... Dove shampoo versi maia ahmad.)
("maaf mbak maia, cuma becanda. Beneran deh. Suueerrr...!" hehehe.... ;p)

Ada yang bilang ngayal itu aneh! Padahal kalau dilihat-lihat, ngayal itu enak. Karena menghayal itu ajaib. Bayangin aja, kita nggak pernah ngalamin 'hal tersebut', tapi kita bisa merasa seakan-akan 'hal tersebut' nyata, meskipun hanya berbentuk imajinasi pada otak. Yah... untuk anak muda seumuran saya, hal seperti itu lumrah terjadi... hehehe...

(BERSAMBUNG)

Jumat, 03 Agustus 2007

SMS

"krzz... krzzz... krzzz...."
"krzz... krzzz... krzzz...."

Bunyi tersebut berasal dari kantong celana jeans yang sudah kucel karena tidak dicuci selama 1 minggu. Dan celana itu adalah celana saya yang dibeli kurang lebih satu tahun yang lalu di sebuah mall di bilangan Jakarta Selatan.
Setelah diliat, dan dirasa, ternyata di dalam saku ada sebuah handphone, yang (tampaknya) tanpa sengaja berada di situ. Dengan hati rada gembira, saya ambil handphone tersebut. Maklum! jarang-jarang Handphonenya ada sms masuk. Dengan muka rada sumringah, saya melihat isi dari sms tersebut. berharap dari seorang wanita yang tanpa sengaja mengirim sms ke nomer yang saya sendiri belum hafal sampai saat ini. (sEMOGA hARAPAN TERKABUL! amien...)
Dengan keadaan jantung mulai berdetak tidak seperti biasanya, terlihat tampilan '1 new message'. sewaktu melihat dan ingin meng-unlock handphone tersebut, tangan mulai dingin! lalu, Tambah deg-degan sewaktu membukanya.... Dan ternyata:
SIAL! ternyata isinya adalah sms dari 999, yang memberitahukan bahwa ada potongan harga di sebuah resto (yang tidak mungkin saya kunjungi) bila menjunjukkan sms ini.
Argh! pupus sudah harapan menerima sms dari seorang wanita.

Selasa, 31 Juli 2007

Hari ini gue nggak sempat melihat matahari pagi yang indah. soalnya baru bangun tidur jam 10. Itu karena malem sebelumnya tidur jam 2 pagi. (as always!)

Hari ini rencana yang dilakukan adalah, pergi ke SMA 74 dan nongkrong bareng anak-anak SMA 74, untuk nyari informasi buat artikel.

wha... ngantuk! itu yang dirasakan pas mau naik busway dari matraman menuju dukuh atas, lalu nyambung lagi busway ke arah blok-m, dan sampai pada akhirnya turun di halte busway al-azhar.

Siang itu, sekitar jam 12 jalanan di jakarta macet luar biasa. karena macetnya, busway aja yang udah punya jalur sendiri kena macet pula lantaran jalurnya dilewati oleh kendaraan pribadi! Udah gitu, ada arak-arakan calon Gubernur DKI! Makin mampus lah gue!

Ok! gue terima soal kemacetan! namanya juga Jakarta. Tapi gue masih bingung soal mobil pribadi yang masuk ke jalur busway! Kayaknya sih, mata mereka udah pada minus semua! jelas-jelas ada plang yang bertuliskan : KHUSUS BUSWAY! pada nggak liat apa?! payah!

Setelah 1 jam berjibaku dengan dempet-dempetan di Busway, akhirnya sampai juga di tujuan pertama : Al-Azhar. nah, pas udah nyampe gue rada bingung. soalnya, nggak tau mau naik apa lagi ke SMA 74. setelah bertanya-tanya kepada teman melalui ESIA (maklum, murah sih! hehehe...) akhirnya disimpulkan untuk naik taksi!

Chitt.... taksipun berhenti! (halah!)
Karena bosen bengong mulu daridati, akhirnya gue mencoba untuk memakai ilmu komunikasi yang dipelajari di kampus. akhirnya gue ngobrol sama supir taksi. Ajaibnya, sang supir taksi adalah orang Padang! merasa bahwa gue orang padang, yaudah, gue ajak ngobrol aja pake bahasa padang yang gue tau sedikit-sedikit.

Tapi, lama-lama kok gue bingung yah? soalnya apa yang dia omongin sering gue salah artikan. setelah gue pikir, gue itu cuma hafal banget sama ejaan-ejaan kasar yang sering diucapin sama kakek ke cucunya yang bandel ini. Pantes aja nggak nyambung! yaudah, gagal deh gue (lagi2) mengamalkan ilmu komunikasi.

Pas udah nyampe di SMA 74, gue ketemu sama salah satu guru yang katanya asik! bener sih asik! berfikirnya pake ideologi dan jawabannya sering memakai sebuah analogi! cuma kurang satu. yaitu, suaranya pelan banget!

Yaudah! nggak lama-lama deh gue ngobrolnya! 5 menit cukup. kelar itu, gue langsung nyari anak SMAnya. Kali ini bukan cewek cakep atau ketua osis! melainkan pentolan sekolah. jegernya gitu deh! sadar, kalao yang jeger-jeger gitu agak susah dikorek keterangan, gue akhirnya nongkrong dan SKSD sama mereka.

Sekitar setengah jam gue selesai, dan akhirnya gue menuju kantor. Tadinya mau naik taksi, tapi pas liat dompet, ternyata duit tinggal 30 ribu! yasudah, akhirnya naik metromini yang desek-desekan. tapi ternyata seru! Udah lama juga nggak naek metromini.

Bayangin aja. di metromini itu ada live concert! Udah gitu lagu-lagu Radja pula! alamak! tapi jujur, pengamennya membawakan lagu Radja lebih bagus dari versi aslinya. pokoknya Ian Kasela mah lewat! hahahaha...

Sampe di kantor, gue agak senang. soalnya, gue makan dibayarin sama temen yang berbaik hati menjadi bapak angkat sore itu. alhamdulillah...

Nah, sekarang.. gue mau pulang!

(Ps : Gue ngGak JELAS yaK??)